Sunday, 1 August 2021

Pregnancy Diaries : Prologue

Ada sekitar empat tahun sejak aku menulis karyaku yang paling baru. Waktu itu aku terinspirasi dengan puisi pendek dan prosa yang sedang menjadi tren di dunia sastra, karya pendek penuh makna yang tidak memerlukan linimasa dan skenario tertentu. Sejak itu, aku kehilangan hasrat menulisku. Bahkan untuk mempublikasikan tulisanku itu pun aku enggan. Hanya sekedar minta tolong teman di percetakan untuk menjilidnya serupa buku, menerbitkannya pada penerbit independen, dan baru memberikan tautan belanjanya jika ada yang bertanya. Mungkin ketidakpercaya dirianku yang rendah terhadap karyaku sendiri membuatku dan karyaku tidak ke mana-mana. Dan aku tidak menyarankan itu untuk siapa pun di dunia ini.



Bahkan ketika aku menjalani hubungan percintaan penuh drama yang nyaris sama dengan sinetron pun tidak mendorongku untuk menulisnya menjadi sebuah karya. Jangankan menuangkannya dalam sebuah tulisan, aku kehilangan minat akan semua hal yang menyenangkanku. Fotografi, menulis, membaca, bahkan menyanyi asal-asalan pun aku enggan. Salah satu ciri depresi? Mungkin. Aku kemudian memaksa diriku untuk kembali membaca, satu hal yang biasanya tidak bisa digugat sejak aku kecil. Dan aku menyadari buku-buku yang menarik perhatianku kala itu adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan mental dan hubungan dengan dirimu sendiri.


Writer's block? Banyak yang menggunakan istilah itu, tapi ada satu penulis Indonesia favoritku yang cukup akrab denganku, Primadonna Angela, pernah berkata, buat dia tidak ada istilah writer's block karena ia terus mendorong dirinya sendiri untuk menulis setiap hari, sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang jika tidak ia lakukan maka ia akan merasa ada yang kurang lengkap dalam kesehariannya. Ia juga melatih dirinya sendiri untuk membuat sesuatu hal yang biasa yang ia temui, lihat, rasa, raba, dengar setiap harinya menjadi sesuatu yang dapat ia kembangkan menjadi sebuah tulisan. Ia terus melatih dirinya sendiri dan membiarkan dirinya berkembang. Maka writer's block itu tidak ada.


Lalu saat ini, aku mulai menulis, dan aku bertanya kepada diriku sendiri apakah yang membuatku sangat terdorong untuk menulis lagi? Meletakkan ponselku bahkan buku yang kucoba untuk kubaca ulang dan menyalakan laptopku dan mulai menulis?

Aku sedang mengalami dan menjalani sebuah momen hidup yang banyak dinanti dan dinikmati banyak wanita. Dan aku ingin mengabadikan pengalaman pertamaku ini dalam sebuah tulisan. Sampai nanti ia lahir, bahkan mungkin aku akan terus menulis tentang perkembangannya menjadi sebuah karya tulisku lagi.

Yes, I'm pregnant!


 

 


 

No comments:

Post a Comment