Monday, 17 October 2011

Tak Pernah Lega Menangisimu

baru saja hujan
senangnya
aku berpelukan dengan hujan
melepas rindu setelah sekian lama

tapi lalu aku mengingatmu
aku juga merindukanmu
setelah sekian lama berlalu
masih juga rindu menelusup

ingatkah aku pernah berkata
aku merindukan suasana sendu yang dibawa hujan
juga rasa lega yang ditinggalkannya
sama seperti ketika menitikkan hujanku sendiri

tapi berbeda kala aku menangisimu
hujanku selalu datang ketika aku mengingatmu
sendu dan sedih itu memang ada
tapi lega tak pernah ditinggalkannya

tak pernah lega aku menangisimu
tak pernah puas aku menitikkan air mata untukmu
tak hanya gerimis dan rintikkan
tapi deras, hingga menciptakan sungai yang sama derasnya
yang menghanyutkanku dalam kesedihan tak berkesudahan

aku mencintaimu
sangat mencintaimu
aku mencintaimu sama seperti Romeo pada Juliet
aku mencintaimu sama seperti Edward pada Bella
adiktif, dan abadi

cintaku melebihi dalamnya samudra
melebihi tingginya langit di angkasa
melebihi luasnya dunia
lebih dari wilayah kata cinta

senggol aku sedikit dengan hal kecil
yang menarikku ke masa lalu saat engkau ada
maka hujanku akan turun
lengkap dengan badai yang menggetarkan bahuku
dan menyesakkan dadaku

sebut aku berlebihan
panggil aku hiperbola
tapi memang begitu adanya



dedicated to my beloved Grandma, who always will be in my heart, although you left me ten years ago

Sunday, 16 October 2011

Hujan

hujan
aku merindukanmu beberapa hari ini
apa kabarmu?
tak rindukah kau padaku?

aku merindukan suasana sendu yang kau bawa
juga rasa lega yang kau tinggalkan
sama ketika aku menitikkan hujanku sendiri

apakah aku tak cukup membanggakan hingga kau tak terharu?
atau apakah menurutmu aku baik-baik saja hingga tak perlu kau tangisi?

mungkin kau sibuk, mungkin kau tak punya waktu
aku tahu kau tak suka dikekang, begitupun aku
kau suka berpetualang
mencari jiwa yang sedang tak tenang
lalu kau sembuhkan dan kau menghilang

meskipun kadang aku kesal
kala kau terlalu posesif mengenal
tak kunjung juga kau ijinkan matahari bersinar
dan kau tertawa kecil melihatku basah dengan aromamu menguar

aaaah, aroma
aroma yang hanya milikmu
yang tak bisa dipalsu
ingin rasanya dalam-dalam kuhirup
kusimpan dalam paru-paru

aromamu yang segar sekaligus melegakan
mendekapku dengan erat dan nikmat
seperti pasangan yang terlelap dan terbangun bersama keesokan harinya

aaaah, sungguh aku merindukanmu
mampirlah sesekali kemari
akan kuseduhkan teh dan ceritakan perjalananmu yang kemarin
yang membuatmu terlambat datang ke sini