Monday, 25 April 2011

dawai emosi dan logika

pernahkah kau mengalami hal sesedih ini? aku pernah
pernahkah kau mengalami hal sehampa ini? aku pernah
pernahkah kau berusaha untuk bertahan? aku pernah
pernahkah kau merasa begitu gagal hingga kau merasa bahwa kau patut untuk lenyap?
pernahkah kau merasa begitu berhasil hingga kau merasa bahwa kau patut untuk bersombong?

atas nama cinta, emosi menyetirmu sedemikian mudah
memutar fakta bagaikan memutar roda sepeda
memainkan dusta semudah menghirup udara

atas nama cinta, emosi mendiktemu dengan indah
air mata digulirnya bagai air sungai ke lautan
amarah disulutnya seperti petir menyambar pucuk pohon di hutan

atas nama cinta, logika tak lagi berlaku
ia hanyalah setumpuk daun kering di sudut
teman dipandangnya sebagai musuh

atas nama cinta, logika tak dapat bersuara
alunan tegasnya tertutup melodi emosi yang lembut lagi memuja
eloknya persahabatan tertiup desah angkara

cinta, begitukah kau memberi nama?
dengan dalih cinta, persahabatan dipertaruhkan

manusia diciptakan Ilahi dengan sifat dasar nan buruk rupa
namun Tuhan berbelas kasih dengan meniupkan roh dan memberi akal
agar bagaimanapun hatimu panas dikobar
logika masih bisa berusaha memadamkan

namun akal pun bermuka dua
ia bisa bersikap dewasa
tapi dapat pula memaksa

tidaklah bijak balas berseru
jika di dalam dadamu pun masih beradu
diam pun tak bisa pula kau lakukan
karena alasan masih diperlukan

No comments:

Post a Comment