Monday, 18 June 2012

The Unknown : The Fashionable One

nerusin cerita dari Ichy The Unknown : Hari Pertama yang digagas ama Farah The Unknown : Penentuan

Nania menyesap tehnya dengan penuh syukur. Setelah diterima dan disambut dengan hangat, serta melewatkan hari pertamanya bekerja di sini membuat Nania merasa lebih rileks. Sebelumnya ia telah menyiapkan mental untuk hal-hal buruk. Seperti tidak diterima, atau penyambutan dingin dan tak menyenangkan dari orang-orang di kantor ini. Betapa terkejutnya ketika semua berjalan sangat mulus. Sangat lancar.

Tapi yah, omelan Mama disela kegembiraannya mau tak mau mengusiknya juga. Mama yang tiap pagi ngomel dengan penampilannya agar tampak lebih menarik, kehebohan Mama dan harapan Mama yang memintanya untuk segera cinlok dengan salah satu teman sejawatnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Pengen sih pengen. Tapi apa mungkin bisa secepat itu? Ah, sudahlah. Yang penting kerja dulu.

Suara kletak-kletok hak sepatu menggema di ruangan. Ini asing. Orang-orang di ruangan ini jarang mengenakan sepatu yang berisik macam itu. Kadang mereka memilih wira-wiri dengan sandal karet yang mereka simpan di bawah meja masing-masing. Tapi ini? Nania agak terganggu, menoleh dengan sangat penasaran ke arah suara. JEBRET!!! Nania membelalak.

Tinggi semampai, langsing, setelan jas warna marun rapi tanpa kusut setitik pun. Sepatu stilleto hitam mengilat tanpa debu. Rambut pendek model bob yang tersisir rapi. Make up sempurna tanpa cela, tak berkesan tua. Beberapa pria di ruangan menoleh. Ardi yang terkenal rame bersiul nakal. Para wanita menyapa ramah, sebagian tak menggubris. Nania makin membelalak ketika sosok cantik dengan penampilan sempurna itu berjalan ke arahnya.

"Kamu ya anak baru itu?" tanyanya. Nania mengangguk, tersenyum sopan.
"Ckckck, apa-apaan. Rambut berantakan, kemeja lusuh, rok kusut, makeup luntur, sepatu kusam. Gimana citra kantor kita kalo ketauan punya pegawai nggak oke kayak gini??" cerocosnya. Nania bengong. Apa dia bilang??
"Dandan dikit kek kalo ke kantor. Malu tau punya pegawai berantakan kayak kamu gini. Iyuuuh,"

"Lily, udah lah. Namanya juga anak baru. Lagian beda ruang juga ama kamu, jangan digituin ah," sahut Rosa dari biliknya.
"Ckckck, kalian ini. Kalo bukan aku yang ingetin kalian, mana mungkin kalian berpenampilan lumayan oke kayak gini? Masih lumayan lho ya. Yang ini...aduuh, males ah training dia lagi," kata Lily.

Nania masih terdiam. Kalo nggak inget dia masih baru di sini, udah meledak kali dia. Siapa juga yang mau ditrainee ama dia? Penampilan nggak oke? Masih mending pake baju, daripada telanjang ke kantor?? Mood kerja jadi anjlok kalo begini caranya!!