Tuesday 21 December 2021

“Perjalanan Mengenali Diri Sendiri bersama Satu Persen” : Belajar Berkomunikasi & Bersikap Asertif di Lingkungan Kerja

Pernah nggak kalian berada di lingkungan kerja yang terasa tidak menyenangkan? Kamu merasa semua pekerjaan dibebankan ke kamu, dengan alasan bahwa hanya kamu yang mampu setelah mereka mengetahui potensimu dan kamu nggak bisa nolak itu. Atau kebetulan kamu berkonflik dengan rekan kerja kamu, yang mana kalian tidak mampu menyelesaikan konflik tersebut sehingga membuat suasana kerja jadi nggak enak, dan membuat kamu jadi memforsir diri kamu untuk bekerja lebih keras karena kamu merasa kamu kurang produktif dibandingkan dia? Bisa jadi, kamu kurang berkomunikasi dan bersikap asertif.

Apa itu Asertif?

Perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain secara jujur dan terbuka dengan tetap menghormati hak pribadi dan orang lain (Anfajaya & Indrawati, 2016).

Dibandingkan dengan cara komunikasi yang lain seperti  agresif atau pasif-agresif, cara komunikasi asertif tentunya jauh lebih sehat, terutama dalam lingkungan kerja. Karena dalam lingkungan kerja, kita akan sering menemukan diri kita bekerja dalam tim, artinya kita harus bekerja sama dengan orang lain. Menurutku, salah satu faktor keberhasilan tim termasuk bagaimana kita berkomunikasi dan menjalin relasi. Ketika kita mampu berkomunikasi secara asertif, tentunya hubungan antar anggota tim akan lebih sehat, minim konflik, lebih solid dan profesionalisme terjaga.

Boleh baca artikel tentang apa itu Komunikasi Asertif di blog Satu Persen : Komunikasi Asertif: Tips Bicara Tegas Tanpa Terkesan Menghakimi untuk lebih jelasnya.

Dampaknya kalau kamu kurang bersikap atau berkomunikasi asertif

Tentunya kemampuan berkomunikasi secara asertif tidak serta merta dapat terjadi. Ada orang yang sudah terbiasa berkomunikasi secara asertif karena lingkungannya melatih dan membentuk dia untuk mampu berkomunikasi secara asertif. Namun ada juga yang mungkin karena pola asuh orang tua, menyebabkan ia menjadi pribadi yang gak enakan, gak bisa menentukan batasan, sehingga tidak bisa menyampaikan apa yang ia rasakan secara jelas dan jujur karena takut menyakiti perasaan orang lain, padahal dia sendiri keberatan. Apalagi kalau dia dihadapkan dengan tipikal orang yang berkomunikasi dengan cara agresif atau pasif-agresif. Dia akan semakin kesulitan untuk mengemukakan perasaannya dengan jelas dan jujur karena merasa kalah.

Dampak dari kalau kita kurang bersikap atau berkomunikasi asertif, utamanya di lingkungan kerja antara lain :

1. Komunikasi kurang efektif 
Komunikasi kamu dengan anggota tim bakalan kurang efektif ketika kamu kurang bersikap asertif. Kamu mungkin akan berusaha mengemukakan pendapatmu namun tidak dengan bahasa yang jelas karena takut menyinggung perasaan misalnya. Ini bisa menjadikan mispersepsi pada orang lain. Penerimaan pesan menjadi tidak jelas sehingga feedback yang diterima pun juga bisa tidak sesuai dengan yang kamu harapkan. Ini berpotensi membuat pekerjaan menjadi tidak segera selesai.

2. Berpotensi burn-out
Kalau kamu adalah tipe orang yang nggak enakan, kamu berpotensi akan menerima semua tugas yang diberikan ke kamu padahal belum tentu kamu mampu menyelesaikan semua pekerjaan tersebut tepat waktu, meskipun kamu memiliki potensi dalam bidang pekerjaan tersebut. Hal ini bisa membuat kamu memaksakan diri dan berpotensi burn-out karena kelelahan dan kejenuhan.
 
3. Konflik internal tak berkesudahan
Lanjutan dari komunikasi yang kurnag efektif antar anggota tim karena kurang bersikap atau berkomunikasi asertif, yang apabila terus menerus terjadi dan tidak diperbaiki, bisa terjadi konflik internal yang tidak berkesudahan. Persepsi yang diterima orang lain yang tidak sesuai dengan pesan sebenarnya yang ingin disampaikan, bisa mengubah persepsi orang tersebut terhadap pribadi kamu dan memicu konflik pribadi. Hal ini apabila diteruskan dan tidak segera diperbaiki bisa mengganggu kinerja baik individu maupun tim karena profesionalisme kerja sudah semakin menurun diakibatkan oleh konflik pribadi. Seperti time management yang buruk, menunda pekerjaan, malas di ruangan karena tidak ingin bertemu rekan kerja yang sedang berkonflik, dan sebagainya.

Terus, bagaimana caranya supaya kita bisa melatih diri untuk bersikap dan berkomunikasi secara asertif? Di Satu Persen, ada banyak artikel dan video yang membahas tentang Komunikasi Asertif, salah satunya Kunci Komunikasi Efektif: Menjadi Asertif (Menyatakan Perasaan dengan Jujur) :
 



Atau kamu juga bisa ngobrol sama Mentor terlatih Satu Persen di Layanan Online Mentoring Satu Persen. Sst, bulan ini juga ada Webinar dari Satu Persen yang membahas tentang Komunikasi Asertif lho, bisa cek di Webinar Tips Kuasai Komunikasi Asertif yang nantinya akan diberikan oleh Psikolog Satu Persen. 

Komunikasi memang ada banyak sekali cara, namun tentunya kita ingin berkomunikasi dengan cara yang sehat. Karena komunikasi yang sehat tentunya akan membuat hubungan kita dengan orang lain maupun dengan diri kita sendiri juga akan sehat. Sehingga kesehatan fisik dan mental kita akan terjaga dengan baik dan membantu kita menjalani #HidupSeutuhnya yang berkualitas.


Artikel ini dibuat untuk mengikuti #SatuPersenBlogCompetition