Tuesday 15 November 2011

Movie Review : "Sang Penari"


sampul asli novel trilogi "Ronggeng Dukuh Paruk"


poster film "Sang Penari"


baru saja nonton film yang diangkat dari novel trilogi berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.Film ini dibintangi Nyoman Oka Antara, Prisia Nasution, Lukman Sardi, Happy Salma, Slamet Rahardjo dan Tio Pakusadewo.
Film ini menceritakan tentang Srinthil (Prisia Nasution) yang ingin menjadi ronggeng di Dukuh Paruk sebagai balas jasa terhadap leluhur desa dan ingin membersihkan nama almarhum orang tuanya yang dianggap meracuni warga sekampung dengan tempe bongkrek buatannya. Rasus (Oka Antara) yang mencintai Srinthil sejak kecil, tidak setuju Srinthil menjadi Ronggeng, karena profesi itu tidak hanya mewajibkan Srinthil menari, tetapi juga menjadi milik warga satu desa. Rasus yang merasa kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa, memutuskan untuk menjadi tentara.
Dukuh Paruk yang mayoritas warganya buta huruf, terbuai dengan ajakan seorang pria dari kota yang membawa pembaharuan. Namun ternyata warga Dukuh Paruk dijadikan salah satu desa pengikut Partai Komunis. Hingga akhirnya terjadi pemberontakan G 30 S yang membuat warga satu desa ditangkap tentara. Rasus berusaha mencari Srinthil, namun akhirnya ia menemukan Srinthil sepuluh tahun kemudian. Rasus tetap menjadi tentara sedangkan Srinthil tetap menari dari pasar ke pasar.
Ditengah banyaknya film lokal horor seksis yang beredar, film ini menjadi salah satu film yang mengangkat sastra Indonesia yang bisa mendorong masyarakat untuk melestarikan sastra Indonesia serta menunjukkan potret sejarah Indonesia dari sudut pandang masyarakat pinggiran.

four thumbs up!! *angkat dua jempol tangan dan angkat dua kaki*

No comments:

Post a Comment