Saturday, 1 September 2012

Review - Kisah Lainnya by Ariel, Uki, Lukman, Reza, David

Buku ini saya beli bukan sekedar karena saya penggemar karya mereka. Bukan pula karena bonus CD Suara Lainnya. Namun juga karena saya penasaran isinya.

Membaca tulisan Ariel di halaman pertama, saya merasa ini buku bagus. Tulisan selanjutnya saya merasa ini bukan sekedar buku untuk koleksi fans semata. Ada emosi, ada chemistry, ada pengungkapan yang jujur di sini. Setiap orang pernah salah, pernah melakukan kekeliruan dan pernah terlena. Hal itu juga yang pernah mereka alami. Dan mereka dengan jujur mengakuinya. Cerita mereka mengalir apa adanya. Dengan ciri khas masing-masing, mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mereka alami dalam membentuk grup Peterpan, ketenaran yang diraih Peterpan, proses pembuatan album, dan masalah-masalah yang ada.

Di bagian pengantar, Ariel sudah menuliskan bahwa buku ini bukan sebagai penjelas dan konfirmasi atas apa yang terjadi pada Peterpan serta bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Karena sudah banyak media yang menyoroti hal tersebut, tinggal bagaimana kita menerima, memahami dan menyikapinya. Tapi buku ini menceritakan apa yang dilakukan dan bagaimana para personel Peterpan menyikapi peristiwa yang terjadi. Senang rasanya melihat mereka kemudian menemukan sesuatu yang menjadikan mereka lebih dewasa. Vakum hampir selama dua tahun membuat mereka menemukan space untuk merenung dan menata kehidupan pribadi mereka yang sedikit terabaikan karena kesibukan ngeband. Uki dengan pernikahan barunya, Lukman dan Reza yang menemukan kembali semangat spiritual ibadahnya, serta David yang menyembuhkan sakitnya. Kalau misal waktu tersebut tidak mereka dapatkan, mungkin saja konser-konser mereka bisa tertunda karena harus menunggu David sembuh. Atau Uki yang tidak punya waktu banyak untuk bayinya, serta Lukman dan Reza yang akan tetap seperti dulu dan tidak berubah.

Selain dari buku Kisah Lainnya, instrumen lagu-lagu hits mereka dalam album Suara Lainnya menandakan kematangan mereka dalam bermusik. Ketika mendengarnya, saya seperti baru sadar dan takjub bahwa lagu-lagu tersebut bisa disajikan dalam bentuk yang berbeda dan ternyata menjadi lebih indah. Mendengar lagu Bintang Di Surga membuat saya ingin menangis karena menyadarkan saya betapa rindunya saya dengan mereka. Lagunya menjadi lebih emosional, tetapi ada kelegaan di bagian akhirnya. Semacam orang yang sedang diliputi kegundahan, berlari, lalu kemudian mendapatkan pencerahan atas masalah yang dihadapinya.

Membaca buku ini diiringi dengan mendengarkan instrumen-instrumen dari CD Suara Lainnya membuat saya merasa band ini telah kembali dari istirahat panjangnya :)

buku Kisah Lainnya dan CD Suara Lainnya, sesaat setelah dibuka dari segelnya

No comments:

Post a Comment