Tuesday, 23 December 2014

Memori Aromamu

Ingatkah kau kemarin saat kita bertemu?
Sesekali aku menghirup aromamu
Iya, aroma tubuhmu
Menguar lembut, tidak menusuk
Secercah segar, manis menelusup

Ingatkah kau aku menyurukkan hidungku di bahumu?
Menghirupmu dengan penuh syukur
Tidak, aku tidak serakah
Tidak kuhirup aromamu dengan tergesa-gesa
Biarkan manisnya pelan-pelan masuk
Biarkan segarnya perlahan meresap

Kecanduan kah?
Jika aku terus mengingatnya
Terus menginginkannya
Tapi aku tidak terburu-buru
Tak seperti pecandu yang hilang akal
Karena aku tahu sifat aroma
Menggoda, namun lekas sekali hilang
Jika kau memburunya, ia tak ada
Jika kau mendiamkannya, ia akan datang

Persis seperti aromamu
Yang lain kuat sekali kucoba untuk kuingat tapi malah menghilang
Aromamu, yang dengan santai kuhirup
Masih ada endapannya dalam otakku
Meski tak kuingat, meski tak kulupa
Ia masih sesekali membelai
Aromamu, yang berbeda dengan yang lain
Mengendap di benakku

No comments:

Post a Comment